Info! mengenal Rubella

adsense 336x280


Penyakit ini disebabkan oleh virus rubella & dapat menyebar menggunakan sangat mudah. Penularan utamanya dapat melalui butiran liur di udara yg dimuntahkan penderita melalui batuk atau bersin. Berbagi kuliner dan minuman dalam piring atau gelas yg sama dengan penderita juga dapat menularkan rubella. Sama halnya apabila Anda menyentuh mata, hidung, atau lisan Anda setelah memegang benda yang terkotori virus rubella.

Rubella dan Kehamilan
Walau sama-sama mengakibatkan ruam kemerahan dalam kulit, rubella tidak sinkron dengan campak. Penyakit ini biasanya lebih ringan dibandingkan menggunakan campak. Namun bila menyerang wanita yang sedang hamil, terutama sebelum usia kehamilan 5 bulan, rubella berpotensi tinggi buat mengakibatkan sindrom rubella kongenital atau bahkan kematian bayi dalam kandungan. WHO memperkirakan tiap tahun terdapat kurang lebih 100.000 bayi di dunia yg terlahir menggunakan sindrom ini.

Sindrom rubella kongenital dapat menyebabkan cacat lahir dalam bayi, misalnya tuli, katarak, penyakit jantung bawaan, kerusakan otak, organ hati, serta paru-paru. Diabetes tipe 1, hipertiroidisme, hipotiroidisme, serta pembengkakan otak pula dapat berkembang pada anak yang terlahir menggunakan sindrom ini.

Gejala-tanda-tanda Rubella
Penderita rubella pada anak-anak cenderung mengalami gejala-gejala yg lebih ringan daripada penderita dewasa. Namun ada pula penderita rubella yg tidak mengalami tanda-tanda apa pun, tetapi permanen bisa menularkan virus rubella.

Penyakit ini biasanya membutuhkan ketika lebih kurang 14-21 hari semenjak terjadi pajanan hingga mengakibatkan tanda-tanda. Gejala-tanda-tanda generik rubella mencakup:

Demam.
Sakit kepala.
Hidung tersumbat atau pilek.
Tidak nafsu makan.
Mata merah.
Pembengkakan kelenjar limfa pada telinga & leher.
Ruam berbentuk bintik-bintik kemerahan yg awalnya timbul di paras lalu menyebar ke badan, tangan, dan kaki. Ruam ini umumnya berlangsung selama 1-3 hari.
Nyeri dalam sendi, terutama dalam penderita remaja perempuan  .
Begitu terinfeksi, virus akan menyebar ke seluruh tubuh pada saat lima hari sampai 1 minggu. Potensi tertinggi penderita buat menularkan rubella biasanya dalam hari pertama sampai hari ke-lima sesudah ruam ada.

Jika Anda atau anak Anda mengalami gejala-tanda-tanda di atas, segera periksakan diri ke dokter.

Proses Diagnosis Rubella
Ruam kemerahan dampak rubella mempunyai karakteristik yang mirip dengan ruam-ruam lain. Guna memastikan diagnosis, dokter biasanya mengambil sampel air liur atau darah buat diperiksa pada laboratorium.

Tes tersebut dipakai buat mendeteksi eksistensi antibodi rubella. Jika masih ada antibodi IgM, berarti Anda sedang menderita rubella. Sedangkan eksistensi antibodi IgG menandakan bahwa Anda pernah menderita rubella atau telah mendapat vaksinasi.

Pemeriksaan rubella jua bisa dimasukkan dalam serangkaian tes prenatal buat ibu hamil, khususnya buat yang berisiko tinggi. Pemeriksaan ini dilakukan melalui tes darah.

Apabila mak   hamil didiagnosis menderita rubella, pemeriksaan lanjutan yg mungkin dianjurkan adalah USG & amniosentesis. Amniosentesis merupakan mekanisme pengambilan dan analisis sampel cairan ketuban buat mendeteksi kelainan pada janin.

Metode Penanganan Rubella
Rubella nir membutuhkan penanganan medis khusus. Pengobatan bisa dilakukan pada rumah dengan langkah-langkah sederhana. Tujuannya adalah buat meringankan gejala, tetapi bukan untuk meningkatkan kecepatan penyembuhan rubella. Berikut ini sejumlah langkah sederhana yg dapat dilakukan.

Beristirahatlah sebesar mungkin.
Minum banyak air putih untuk mencegah kehilangan cairan tubuh.
Mengurangi nyeri & demam. Penderita bisa mengonsumsi paracetamol atau ibuprofen buat menurunkan demam dan meredakan nyeri dalam sendi.
Minum air hangat bercampur madu dan lemon untuk meredakan sakit tenggorokan dan pilek.
Langkah Pencegahan Rubella
Pencegahan rubella yg paling efektif merupakan dengan vaksinasi, terutama bagi wanita yang berencana buat hamil. Sekitar 90 persen orang yang mendapat vaksin ini akan terhindar menurut rubella. Sejak adanya acara vaksinasi, jumlah masalah rubella yang tercatat secara global berkurang secara signifikan.

Pemerintah kini   sedang mengampanyekan hadiah vaksin MR menggantikan vaksin MMR. Vaksin MR ini memberikan perlindungan terhadap penyakit campak & rubella. Sebelumnya, pencegahan rubella tergabung pada vaksin kombinasi MMR yang juga mencegah campak & gondong.

Pemberian vaksin MR direkomendasikan dalam anak usia 9 bulan hingga kurang dari 15 tahun, dan diberikan melalui suntikan pada jaringan lemak (subkutan) lengan atas. Vaksin MR ini diberikan dalam usia 9 bulan, 18 bulan, & saat anak duduk di bangku kelas 1 SD, yaitu sekitar usia 6 tahun.

Orang dewasa dan anak-anak yg hanya menerima satu kali suntikan vaksin MMR, dapat mendapatkan vaksin MR dalam usia berapa pun. Jika Anak sudah pernah mendapat vaksin MMR, vaksin MR ini pula boleh diberikan.

Wanita yg merencanakan kehamilan juga dianjurkan memeriksakan diri melalui tes darah. Jika output tes memperlihatkan bahwa seseorang perempuan   belum mempunyai kekebalan terhadap rubella, dokter akan menganjurkannya buat menerima vaksin MR. Setelah itu, dia wajib  menunggu minimal 4 minggu untuk hamil. Harap diingat bahwa vaksinasi ini nir boleh dijalani waktu sedang hamil.

Selain vaksin, mencegah penularan & penyebaran rubella jua penting. Cara-caranya mencakup:

Hindari kontak menggunakan penderita sebisa mungkin, khususnya buat ibu hamil yg belum mendapat vaksin MR atau MMR dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah.
Pindahkan penderita ke ruangan terpisah yang jauh berdasarkan anggota famili.
Menjaga kebersihan diri, misalnya selalu mencuci tangan sebelum makan, setelah bepergian, atau bila terjadi kontak menggunakan penderita.

sumber alodokter adsense 336x280

0 Response to "Info! mengenal Rubella"

Post a Comment